Followers

Welcome~

Wednesday, March 7, 2012

Adab di Tandas..

Adab di Tandas & Qada' Hajat serta Istinja'

Tahukah kita bahwa adab istinja' itu sangat penting? Setiap hari menjadi kewajipan semua untuk qada' hajat... Maka wajib lah mengetahui adab2 berkaitannya...

Banyak orang yang disiksa di dalam kubur, karana tidak hati-hati ketika istinja` dan tidak sempurna ketika berwudhu. (Bukhari, Muslim, Ibnu Majah).

 Antara adab-adab dalam beristinja':
  • Menggunakan selipar atau alas kaki untuk menghindari najis. (Imam Nawawi). Akan lebih baik, di dalam tandas atau bilik mandi disediakan selipar khusus, dan sebaiknya tidak dibawa keluar.
  • Masuk tandas dengan melangkah kaki kiri telebih dulu. (Tirmidzi)
  • Membaca Doa masuk tandas (dianjurkan membaca doanya di luar pintu tandasi) Allahumma inni a’uudzubika minal khubutsi wal khobaaits. "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syaitan Jantan dan Betina." (Bukhari, Muslim).- Sekadar membaca, tak perlu menadah tangan.
  • Keluar tandasi, disunnahkan dengan kaki kanan lebih dulu, dengan baca doa: Ghufroonaka. Alhamdulillahilladzii adzhaba ‘anil adzaa wa ‘aafanii. (Aku memohon ampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan telah menyembuhkanku.) (HR Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah)
  • Dianjurkan memakai tutup kepala ketika di dalam tandas, dan membukanya hanya jika kita hendak membasahkan rambut. (Ibnu Sa’ad). Jika tidak ada penutup kepala, hendaknya ditutup dengan lengan baju. (Imam Nawani).
  •  Buang air hendaklah dengan duduk, jangan berdiri seperti orang Yahudi dan Nasrani.            ( HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i ). Caranya adalah dengan duduk bertumpu di atas kaki kiri dan kaki kanan tegak di atas tanah. Hal ini akan lebih memudahkan najis keluar dan mengistirehatkan anggota tubuh utama, seperti lambung, dsb. (Imam Nawawi). Hukum kencing berdiri adalah makruh kecuali jika ada sebarang keuzuran.
  • Hendakhnya beristinja hanya dengan tangan kiri. Jangan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan. (Bukhari, Nasa’i, Muslim, Tirmidzi).
  • Sunnah / amat dianjurkan menjimatkan air. Gunakan secukupnya. Nabi saw menggunakan air dengan ukuran, seperti ukuran air wudhu, ukuran untuk buang air kecil dan untuk mandi. (Tirmidzi).
  • Hati-hati dengan percikan air kencing, terutama jika kencing berdiri. Banyak orang yang disiksa di dalam kubur, karena tidak hati-hati ketika istinja dan tidak sempurna ketika berwudhu. (Bukhari, Muslim, Ibnu Majah).
  • Tandas adalah tempat berkumpul syaitan. Tidak dianjurkan berlama-lama di dalamnya. Jika selesai hajat,segerakan keluar dari Tandas. (Nasa’I, Ibnu Majah).
Larangan dalam beristinja:
  • Jangan membawa kalimah ‘Allah’ dan ‘Muhammad’ atau ayat-ayat Al Qur’an ke dalam tandas. (Nasa’i)
  • Jangan membuang hajat dengan menghadap ke arah kiblat dan jangan membelakanginya. Menghadaplah ke arah selain kedua arah tadi. Boleh menghadap atau membelakangi kiblat jika berada di dalam bangunan, itupun jika darurat atau terpaksa. (Bukhari, Nasai’i, Muslim, Tirmidzi). Maksud menghadap atau membelakangi kiblat adalah, menyingkapkan qubul atau dubur ke arah kiblat atau membelakanginya. (Imam Nawawi).
  • Tidak boleh berdua-berduaan di dalam satu bilik mandi, kecuali suami istri. (Ibnu Majah, Abu Dawud).
  • Tidak boleh beristinja' menggunakan tulang atau najis haiwan yang telah kering. Benda-benda itu adalah makanan jin. (Muslim, Nasa’i).
  • Jangan buang air kecil / besar di lubang-lubang tanah, kerana mungkin itu tempat tinggal jin. Sa’ad bin Ubadah mati dibunuh oleh jin karena kencing di lubang tanah. Dan jangan pula buang hajat di jalan umum, tempat orang lalu lalang, di tempat berteduh, di sumber air / mata air, di kolambertakung, di bawah pohon yang berbuah, atau di air yang mengalir. (Muslim, Tirmidzi).
  • Diwajibkan untuk menjaga aurat ketika istinja', Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Jagalah auratmu kecuali dari istrimu dan hambamu.” (HR. Abu Daud dari Muawiah bin Haidah). Kerana Nabi saw, kalau beliau ingin buang air maka baginda pergi jauh sampai tidak ada seorang pun yang melihat baginda. (HR. Abu Daud dari Jabir). Tapi setelah dibangunnya tandas di rumah baginda, maka baginda buang air di dalamnya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hadis Ibnu Umar . Laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki, begitu pula wanita tidak boleh melihat aurat sesama wanita. (Ibnu Asakir). Dianjurkan supaya gunakan kain basahan ketika mandi.
  • Jangan buang air yang tenang (bertakung), atau air yang mengalir, karena kebanyakan jin bertempat di situ pada malam hari. (Imam Nawawi).Dalilnya adalah hadis Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,“Rasulullah saw melarang kencing di air bertakung.”[HR. Muslim]
  • Jangan makan, bernyanyi dan bersiul ketika berada di dalam tandas, meskipun tidak buang hajat atau mandi. (Ibnu Majah, Abu Dawud).
  •  Makruh buang air kecil di bilik mandi, karena dikhuatiri sisa air kencing akan terpercik mengenai badan orang yang mandi.(Tirmidzi). Kamar mandi dan tandas sebaiknya dipisah.
  • Sunnah berdehem dan mengurut kemaluan dari pangkal sampai ujung, 3 kali (bagi kaum laki-laki). (Imam Nawawi).
  • Disunnahkan menggosokkan tangan kiri ke tanah atau mencucinya dengan sabun setelah melakukan istinja`. Abu Hurairah berkata, “… Lalu beliau beristinja` dengannya (air) kemudian menggosokkan tangannya ke tanah.” (HR. Abu Daud).
  • Jangan memandang ke langit, melihat ke arah kemaluan atau melihat kotoran yang keluar darinya. Makruh bercakap atau bersembang di dalam tandas. (Abu Dawud, Ibnu Majah). Termasuk menjawab salam pun tidak dianjurkan. Menjawabnya cukup dengan isyarat / berdehem. (Muslim, Tirmidzi, Nasa’i).
  • Benda-benda yang diperbolehkan untuk beristinja, yaitu: air, batu, tanah liat yang keras, dan kertas / tissue. Digunakan sebanyak 3 kali atau jumlah ganjil. (HR Bukhari, Ibnu Majah). Jika sudah suci pada kali yang ke-2, sempurnakan dengan yang ke-3. Jika sudah merasa suci pada kali tahap ke-4, maka sempurnakan dengan kelima, dst. Lebih diutamakan menggunakan gabungan batu dengan air (Imam Nawawi).
Benda-benda yang tidak sah untuk beristinja:
  • Benda-benda najis atau terkena najis. (Bukhari)
  • Makanan manusia, seperti roti dan sebagainya. Atau makanan jin, seperti tulang. (Muslim, Tirmidzi).
  • Benda-benda terhormat, seperti bagian tubuh binatang yang belum terpisah darinya, terlebih lagi bagian tubuh manusia. Tetapi jika telah terpisah darinya dan suci, seperti rambut binatang yang halal dimakan dagingnya dan kulit bangkai yang telah disamak, maka boleh untuk istinja
Tandas adalah tempat berkumpul syaitan. Tidak dianjurkan berlama-lama di dalamnya. Jika selesai hajatnya, secepatnya keluar dari Tandas. (Nasa’I, Ibnu Majah).

Buang air di tempat tertutup.. Dalam bilik tandas bukan di mangkuk tandas utk kencing berdiri..                                                

Banyak orang yang disiksa di dalam kubur, karena tidak hati-hati ketika istinja dan tidak sempurna ketika berwudhu. (Bukhari, Muslim, Ibnu Majah).

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...